Manakah Lebih Utama Ilmu atau Ibadah
(Habib Assyafi'i)
Penulis : Habib Assyafi'i
Posting Blog : Habib Assyafi'i
Bahan Bacaan : Minhajul Abidin
Berikut akan saya paparkan dalam kitab Minhajul Abidin yang dikarang oleh Imam Ghazali.Salah satu karya terakhir beliau semasa hidupnya :
Hendaknya yang pertama harus kita miliki dalam tahapan perjalanan ini adalah ilmu,yang dilanjutkan dengan mengamalkannya melalui rangkaian ibadah.sebab itu,merupakan pokok dan poros dari segala sesuatu.
Ilmu dan Ibadah sangat pokok,karena dengan sebab keduanya terjadilah apa yang kita baca dan kita dengar,baik berupa tulisan,pengajaran oleh para guru,nasihat-nasihat oleh para juru nasihat,maupun penelitian oleh para peneliti.Bahkan,lantaran keduanya pula,kitab-kitab suci telah diturunkan kepada para rasul,dan diciptakan langit serta Bumi berikut apa yg ada keduanya.
coba Renungkan ayat ini .Allah swt berfirman.
"Allahlah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi,Perintah allah berlaku kepada keduanya,agar kalian mengetahui bahwasanya allah mahakuasa atas segala sesuatu.Dan sesungguhnya ilmu Allah benar-benar Meliputi segala sesuatu."(ath-Thalaaq : 12)
ayat ini cukup sebagai dalil atas kemuliaan ilmu,lebihlebih tentang ilmu tauhid.
allah ta'ala juga berfirman
"Dan allah tidak menciptakan jin dan Manusia,melainkan supaya mereka menyembah-ku(adz-Dzaariyat : 56)
ayat ini merupakan dalil atas kemuliaan ibadah serta keharusan menghadapkan diri hanya kepadanya,sebagai tujuan hidup manusia di Bumi ini.
Ilmu sendiri Lebih utama kedudukannya dari Ibadah.sebagaimana pernah Nabi saw.bersabda,
ان فضل العالم على العابد كفضلي على أدنى رجل من أمتى
"sesungguhnya keutamaan orang alim terhadap seorang ahli ibadah seperti kutamaan diriku (nabi) terhadap orang yang paling rendah kedudukannya dari ummatku."
Beliau juga bersabda, "satu pandangan kepada seorang yang alim lebih aku sukai daripada beribadah satu tahun,termasuk puasa dan shalat di dalamnya ".
sabda beliau pula
ألا أدلكم على أشرف أهل الجنة؟ قالوا بلى يا رسول الله
قال, لاهم علماء أمتي
"Maukah aku tunjukkan kepada kalian penghuni surga yang paling mulia?Mereka (para sahabat)menjawab,'Ya,wahai Rasullullah.'Beliau Bersabda,'Mereka itu adalah para ulama dari umatku.'"
dari Hadist-Hadist di atas diketahui bahwa ilmu itu pada intinya lebih mulia dari sekadar ibadah tanpa ilmu,Akan tetapi,disamping mempelajari dan mengetahui Ilmu,seorang hamba harus melakukan ibadah,Bahkan ilmunya itu tidak akan ada arttinya bila tidak diikuti dengan pelaksanaan ibadah.Sebab,Ilmu itu bagaikan batang sebuah pohon,sedangkan ibadah bagai buahnya.Sebuah pohon tanpa buah tak bermanfaat.Kemuliaan itu memang milik pohonnya,karena ia yang menjadi asal dari buah.Akan tetapi,kita mendapat manfaat dari pohon itu dengan merasakan buahnya,maka,seorang hamba haruslah memiliki keduanya,yaitu ilmu dan ibadah,.
Imam Hasan Al-Bashri pernah mengatakan, "Tuntutlah ilmu tanpa melalaikan ibadah.dan taatlah beribadah tanpa lupa menuntut ilmu."
Jadi Jelaslah kini hanya bahwa seorang hamba harus memiliki ilmu dan taat beribafdah sekaligus.Namun,Ilmu Lebih Utama,Karena Ilmu itu merupakan asal dari sebuah perbuatan dan menjadi petunjuk bagisang ahli ibadah.
Rasullullah saw.bersabda
ألعلم إمام العمل والعمل تابعه
"Ilmu itu pemimpin bagi amal,dan amal adalah pengikutnya."
(Habib Assyafi'i)
Penulis : Habib Assyafi'i
Posting Blog : Habib Assyafi'i
Bahan Bacaan : Minhajul Abidin
Berikut akan saya paparkan dalam kitab Minhajul Abidin yang dikarang oleh Imam Ghazali.Salah satu karya terakhir beliau semasa hidupnya :
Hendaknya yang pertama harus kita miliki dalam tahapan perjalanan ini adalah ilmu,yang dilanjutkan dengan mengamalkannya melalui rangkaian ibadah.sebab itu,merupakan pokok dan poros dari segala sesuatu.
Ilmu dan Ibadah sangat pokok,karena dengan sebab keduanya terjadilah apa yang kita baca dan kita dengar,baik berupa tulisan,pengajaran oleh para guru,nasihat-nasihat oleh para juru nasihat,maupun penelitian oleh para peneliti.Bahkan,lantaran keduanya pula,kitab-kitab suci telah diturunkan kepada para rasul,dan diciptakan langit serta Bumi berikut apa yg ada keduanya.
coba Renungkan ayat ini .Allah swt berfirman.
"Allahlah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi,Perintah allah berlaku kepada keduanya,agar kalian mengetahui bahwasanya allah mahakuasa atas segala sesuatu.Dan sesungguhnya ilmu Allah benar-benar Meliputi segala sesuatu."(ath-Thalaaq : 12)
ayat ini cukup sebagai dalil atas kemuliaan ilmu,lebihlebih tentang ilmu tauhid.
allah ta'ala juga berfirman
"Dan allah tidak menciptakan jin dan Manusia,melainkan supaya mereka menyembah-ku(adz-Dzaariyat : 56)
ayat ini merupakan dalil atas kemuliaan ibadah serta keharusan menghadapkan diri hanya kepadanya,sebagai tujuan hidup manusia di Bumi ini.
Ilmu sendiri Lebih utama kedudukannya dari Ibadah.sebagaimana pernah Nabi saw.bersabda,
ان فضل العالم على العابد كفضلي على أدنى رجل من أمتى
"sesungguhnya keutamaan orang alim terhadap seorang ahli ibadah seperti kutamaan diriku (nabi) terhadap orang yang paling rendah kedudukannya dari ummatku."
Beliau juga bersabda, "satu pandangan kepada seorang yang alim lebih aku sukai daripada beribadah satu tahun,termasuk puasa dan shalat di dalamnya ".
sabda beliau pula
ألا أدلكم على أشرف أهل الجنة؟ قالوا بلى يا رسول الله
قال, لاهم علماء أمتي
"Maukah aku tunjukkan kepada kalian penghuni surga yang paling mulia?Mereka (para sahabat)menjawab,'Ya,wahai Rasullullah.'Beliau Bersabda,'Mereka itu adalah para ulama dari umatku.'"
dari Hadist-Hadist di atas diketahui bahwa ilmu itu pada intinya lebih mulia dari sekadar ibadah tanpa ilmu,Akan tetapi,disamping mempelajari dan mengetahui Ilmu,seorang hamba harus melakukan ibadah,Bahkan ilmunya itu tidak akan ada arttinya bila tidak diikuti dengan pelaksanaan ibadah.Sebab,Ilmu itu bagaikan batang sebuah pohon,sedangkan ibadah bagai buahnya.Sebuah pohon tanpa buah tak bermanfaat.Kemuliaan itu memang milik pohonnya,karena ia yang menjadi asal dari buah.Akan tetapi,kita mendapat manfaat dari pohon itu dengan merasakan buahnya,maka,seorang hamba haruslah memiliki keduanya,yaitu ilmu dan ibadah,.
Imam Hasan Al-Bashri pernah mengatakan, "Tuntutlah ilmu tanpa melalaikan ibadah.dan taatlah beribadah tanpa lupa menuntut ilmu."
Jadi Jelaslah kini hanya bahwa seorang hamba harus memiliki ilmu dan taat beribafdah sekaligus.Namun,Ilmu Lebih Utama,Karena Ilmu itu merupakan asal dari sebuah perbuatan dan menjadi petunjuk bagisang ahli ibadah.
Rasullullah saw.bersabda
ألعلم إمام العمل والعمل تابعه
"Ilmu itu pemimpin bagi amal,dan amal adalah pengikutnya."
ada 2 Alasan mengapa ilmu lebih diutamakan daripada Ibadah
:
1.Agar ibadah itu
dapat dipratekkan secara benar.Untuk
itu seorang ahli ibadah wajib memiliki pengetahuan yang cukup tentang Zat yang
harus mereka sembah,baru kemudian mereka menyembahnya.Apa jadinya bila kita
menyembah sesuatu yang tidak engkau ketahui nama dan sifat-sifat ZaTNYA? juga
apa- apa yang wajib baginya dan yang mustahil atasnya pada sifatnya itu? Ini
sangat penting,sebab bisa saja seseorang mengitikadkan sesuatu yang tidak layak
padanya.Jika itu terjadi,maka ibadahmu menjadi sia-sia.
Seorang ahli ibadah harus menguasai pengetahuan tentang
perintah-perintah dan larangan2 yang ditetapkan oleh syariat.Perintah-Perintah
itu wajib dipatuhi,dan larangan2 nya wajib dijauhi secara Total.Jika tidak
memilki pengetahuan tentang itu,Bagaimana kita bisa melaksanakan ibadah kita?
Maka wajiblah bagi kita unutk memiliki ilmu tentang ibadah-ibadah yang
disyariatkan,seperti bersuci,shalat,puasa,zakat dan lainnya.Berikut hukum serta
syarat-syaratnya,agar kita dapat melaksanakan ibadah itu secara
benar.Sebab,Mungkin saja engkau melakukan sesuatu dalam ibadahmu selama
bertahun-tahun,yang merusak wudhu dan akibatnya juga merusak shalatmu,atau
mungkin melakukan wudhu dan shalat yang tidak sesuai dengan sunnah.Dan semua
itu terjadi tanpa engkau sadari.
Selain ibadah Lahiriah di atas,wajib pula mengetahui
ibadah yang batin,yang terkait dengan apa saja yang dilakukan oleh hati
manusia.Misalnya tentang tawakal,yaitu penyerahan semua urusan hanya kepadanya
,tentang ridha,sebar,tobat,ikhla\s dan lainnya.dan wajib pula engkau mengetahui
larangan-;larangnya,yang merupakan musuh dari perkara ibadah hati
tersebut,seperti memperturutkan amarah,panjang angan,bersikap riya dan
sombong.ini agar engkau dapat menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan
tersebut.Sebav,inbadah hati juga merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan
setiap hamba,Diman allah Swt telah memerintahkannya dengan tegas dalam banyak
firmannya.
ALLAH SWT berfirman
“Dan hanya kepada
allah hendaknya kalin bertawakal,jika kalian benar-benar orang yang beriman”.(al-Maa-idah:23)
“Dan bersyukurlah
kepada allah,jika benar-benar hanya
kepadanya kalian menyembah”.(Al-Baqarah:172)
“Bersabarlah (hai
Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan allah”.(An-Nahl:127)
“Sebutlah nama
rabbmu dan beribadahlah kepadanya dengan penuh ketekunan”.(Al-Muzammil:8)
Perhatikanlah ayat tersebut,dimana allah swt.begitu tegas
memerintahkan para hambanya untuk melaksanakan ‘Ibadah Hati’ dengan baik dan
benar,sama tegasnya seperti saat dia mengelaurkan perintah shalat dan
puasa,sedangkan Kewajiban kewajiban yang lain ditinggalkan? Padahal perintah
itu sama-sama datang dai Rabb Yang Esa,dan memiliki derajat
kewajiban yang sama.
Bagaimana nasib seseorang yang tenggelam dalam kehidupan
dunia,hingga tak bisa membedakan mana yang baik dan mana ynag Buruk? sehingga
yang ma’ruf dikatakan munkar,dan
yang munkar menjadi ma’ruf?
siapa saj yang mengabaikan ilmu-ilmu yang disebutkan allah di dalam kitab-nya
sebagai nur(cahaya),hikmah serta petunjuk,juga
melalaikan pengamalannya,maka ia telah melakukan perbuatan yang diharamkan dan
terancam binasa.
Wahai orang yang memerlukan bimbingan! Tidakkah ada rasa
takut pada Allah di hatimu,yang banyak mengabaikna kewajiban pokok?Engkau justeru
menyibukkan diri dengan shalat-shalat sunnah,puasa sunnah,namun engkau tidak
mendapatkan apa-apa darinya.Dan barang kali pula engkau lebih memilih melakukan
sesuatu kemaksiatan yang pasti membuat seirang hamba masuk ke dalam neraka?atau
meninggalkan sesuatu yang mubah (boleh) seperti makanan,minuman atau tidur,demi
mencari keridhaan allah,’Azza wa Jalla,tapi engkau tidak mendaptkan apa-apa
atsnya?dan yang lebih berat dan berisiko adalah,engkau telah menjadi tawanan
angan-anganmu.Padahal panjang angan itu amat sia-sia.Engkau menyangka perbuatan
itu baik karena dilakukan dengan niat yang buruk,padahal sungguh berbeda antara
niat baik dengan kesia-siaan yang tidak engaku sadari itu.
Demikian pula keyika engkau mengadukan
kesedihan,derita,ketakutan,ketidaksabaran dan ketidaksenangan yang engkau alami
kepada allah yang maha agung,dimana engkau mengira hal itu sebagai bagian dari
usaha untuk merendahkan diri dan memohon belas kasihan kepada allah ‘Azza Wa Jalla.Padahal engkau
melakukannya dengan riya’,dan itu
terlarang.Engkau mungkin menyeru manusia pada kebaikan agar berbuat benar,tapi
engkau tetap melakukan dosa dan yakin dosanya itu akan dihapuskan oleh allah
karena engkau telah menyeru orang-orang untuk berbuat baik.Sampai-Sampai engkau
mengira akan lebih mendapat pahal disbanding hukuman karena perbuatanmu itu.Ini
tipu Muslihat syetan,dan engkaku telah
salah memahami dan bersikap sembrono.Konsekwensi buruk itu harus
diterima oleh orang-orang yang beramal tanpa didasari ilmu tentang amalnya.
amalan-amalan Lahiriah
dan amalan Batiniah sering
terkait.Bila salah satu rusak akan berpengaruh pada lainnya.Misalnay,sifat riya’,’ujub, (membanggakan diri),menyebut-nyebut kelebihan diri sendiri
dan lainnya,adalah perbuatan batin yang bisa merusakkan ibadah lahiriah,dan
menjadikan ibadah itu tak ada nilainya dimata Allah.Sama halnya dengan sifat
ikhlas,merupakan sifat batin yang sangat mempengaruhi ibadah lahir
kita.Diterima atau tidaknya ibadah kita oleh allah sangat bergantung pada ada atau tidaknya
rasa ikhlas saat melaksanakan ibadah tersebut.
Oleh karenanya,Rasullah saw.pernah bersabda mengenai
sifat ilmu.
ٳن نوما على علم خير من صلاه على جهل
“Sesungguhnya tidur dalam keadaan berilmu
itu lebih baik daripada shalat dalam kebodohan (tanpa ilmu).”
Sebab orang yang beramal tanpa didasari ilmu lebih banyak
kecenderungan merusaknya daripada memperbaikinya.
dan Rasullullah saw.juga bersabda mengnai pentingnya ilmu
ini.
إنه يلهمه السعداء ويحرمه الأشقياء ء
“Bahwa sesungguhnya ia
(ilmu) diilhamkan kepada orang-orang yang berbahagia dan dihalangi dari
orang-orang yang menderita”.
Maknanya ialah,bahwa ilmu
itu berada disisi allah ta’ala.dan bahwa seseorang yang mempelajari ilmu ,lalu
rajin beribadah dan mengerjakan suatu amalan sesuai ilmu itu,tak mungkin hanya
mendapatkan lelah atas amalan ibadah yang dilakukannya tersebut.Semoga allah
melindungi kita dari ilmu dan amal yang tidak bermanfaat.
Oleh karena itu,para ulama
yang zuhud menaruh perhatian khusus
dalam soal ini,dibanding manusia umunya.sebab,poros dari urusan
peribadatan,sendi-sendi ibadah dan pengabdian kepada allah ta’ala.itu bertumpu
kepada ilmu.Demikian pula dengan ulil
abshar (orang-orang yang memiliki ketajaman pandangan),orang-orang yang
mendapatkan dukungan dan taufiq dari-Nya.
apabila telah jelas dari
uraian di atas,bahwa seseorang hamba tak akan mampu mencapai ketaatan dan
keselamatan kecuali ilmu,maka sudah semestinya kita mendahulukan ilmu itu dalam
hal beribadah.
2.Ilmu
yang bermanfaat itu membuahkan perasaan takut kepada allah ta’ala dan segan
terhadapnya.
Allah swt berfirman
“Sesungguhnya yang takut kepada allah di antara hamba-hambnya,hanyalah ulama”.
(Faathir:28)
dari ayat ini bisa
dijelaskan bahwa orang yang tidak mengenal allah secara benar,tidak akan
segan,hormat,dan takut kepadanya.Maka dengan ilmu itu seseoarang hamba
mengetahui dan mengenalnya,mengagungkannya dan segan terhadapnya.Ilmu itu
membuahkan ketaatan secara total dan membendung kamaksiatan seluruhnya,tentunya
dengan taufiq dari Allah swt.Oleh
karena itu,hendaknya engkau mencari ilmu tersebut.dan semoga allah ta’ala
memberimu bimbingaN,WAHAI PENEMPUH JALAN MENUJU AKHIRAT,sebelum segala sesuatu
menyibukkanmu.dan allah lah yang memberimu taufiq,anugerah
dan kasih sayangnya kepadamu.
والله
أعلم