HUKUM
MENYENTUH ALQUR’AN
BAGI YANG BERHADAS KECIL
(KH.M.HAFIZ YAZID)
Tokoh Ulama Kota Medan
Penulis : KH.M.HAFIZ
YAZID
Penerjemah : MUHAMMAD
ARIFIN AL-JAUHARI Lc,M.Pdi
Posting Blog : HABIB
ASY-SYAFI’I
I.Hukum Menyentuh Al-Quran
A.Madzhab Hanafi
Bagi orang yang
berhadas kecil,haram menyentuh seluruh alquran atau sebagiannya,walaupun satu ayat yang tertulis
di mata uang dan dinding.Juga Haram menyentuh kulit Alquran yang bersatu
denganmushaf alquran,karena itu adalah satu kesatuan,menyentuh kulitnya sama
dengan menyentuh alquran itu sendiri.Namun,tidak diharamkan menyentuh kulit
alquran yang terpisah darinya,seperti kantongan dan kotak tempat alquran.Bagi
orang yang berhadas kecil,boleh menyentuh alquran dengan kayu,pena,atau
menyentuh kulit yang terpisah.
Orang kafir tidak boleh menyentuh
alquran,namun boleh mempelajarinya.Boleh juga bagi anak kecil menyentuh alquran
di atas kertas,karena yang diharamkan menyentuhnya dengan tangan.adapun pena
yang digunakan sebagai fasilitas yang terpisah,sama seperti kain yang
terpisah,yang digunakan untuk menyentuh alquran,karena menyentuh kulit yang
terpisah dari alquran adalah BOLEH.
Tidak makruh menyentuh buku-buku
tafsir alquran,jika tafsirnya lebih banyak/dominan.Namun makruh hukumnya
menyentuh buku-buku tafsir, jika alquran dominan atau sama.
Tidak dilarang menyentuh buku-buku
agama seperti fikih,hadis,tauhid,dll.walaupun tidak berwudhu,namun dianjurkan
untuk tidak menyentuhnya tanpa wudhu.juga tidak dilarang menyentuh kitab-kitab
suci samawi,seperti taurat,injil,dan zabur tanpa wudhu,namun makruh untuk
dibaca.karena kitab itu adalah kalam allah dan tidak terdeteksi secara pasti
ayat-ayat yang distorsi.
Jika didapati alquran yang sudah
tidak layak baca.boleh menguburkannya,mengalirkannya di air yang mengalir,atau membakarnya.namun
mengulurkannya lebih utama.begitu pula buku-buku agama lainnya.Boleh menghapus
sebagian tulisan alquran.boleh pula membawa dan menyentuh ayat ayat alquran yang
dibungkus dengan tempat yang tidak bersatu dengan alquran walaupun bagi orang
yang berhadas besar.
B.Madzhab Maliki
Orang yang
berhadas kecil tidak boleh menyentuh alquran semuanya atau sebagian.Tidak boleh
juga menulisnya,membawanya walaupun dengan gantungan,kain,bantal,atau
kursi.tidak boleh juga menyentuhnya dengan kayu atau membawanya bersamaan
dengan barang-barang yang lain .jika ia bermaksud membawanya dengan niat tidak
membawa itu,maka dibolehkan
Boleh menyentuh dan membawa alquran
bagi orang yang belajar dan mengajarkan alquran,walaupun ia dalam keadaan haid
atau nifas,karena ia tidak sanggup untuk menhilangkannya.Namun,tidak dibolehkan
untuk orang junub,karena ia mampu untuk suci dari junubnya itu,dengan mandi
wajib atau tayammum jika tidak mendaptkan air.
Bagi orang Islam boleh menyentuh dan
membawa alquran dengan tempat yang menutupinya,walaupun ia dalam keadaan junub
atau haid.Bagi orang yang berhadas kecil atau besar boleh menyentuh,membawa,dan
mengkaji tafsir.karena tafsir adalah makna dan kandungan alquran.bukan alquran
itu sendiri dan bukan pula membaca ayat-ayatnya.
C.Madzhab Syafi’i
Haram membawa
dan menyentuh alquran,kertasnya,catatan
pinggirnya,sampulnya,gantungannya,tempatnya,dan apa aja yang tertulis padanya ayat
alquran.Boleh membawa alquran jika bergabung dengan barang-barang lain,tetapi
dengan syarat bermaksud membawa barang-barang tersebut,bukan berniat membawa
alquran itu.Boleh juga membawa buku-buku tafsir,jika tafsirnya lebih
banyak/dominan.Jika tafsir dan ayat alqurannya tidak sama atau bahkan lebih
banyak ayat alqurannya,maka tidak boleh membawanya.boleh juag membawa buku-buku
agama yang di dalmnya tertulis ayat-ayat alquran.
Boleh membuka lembaran alquran
dengan kayu.Bagi anak-anak yang mumayyiz
(yang dapat membedakan baik dan buruk),tidak dilarang menyentuh dan membawa
alquran yang digunakan untuk belajar.Boleh membawa benda-benda yang tertulis
padanya ayt alquran.Bagi orang yang berhadas juga boleh menulis alquran,dengan
tanpa menyentyuhnya.
Haram meletakkan sesuatau di atas
alquran,seperti roti dan garam,karena itu adalah penghinaan terhadap
alquran.Haram juga menyepelekan alquran dengan perbuatan,walapun ia
mengagungkannya dalam hati.
D.Madzhab Hanbali
Bagi orang yang
berhadas,haram menyentuh
alquran,walaupun satu ayat.Namun boleh menyentuhn ya dengan kayu yang suci,boleh juga membawanya dengan
gantungan,bejana,atau dengan tempat suci yang menutupinya.Boleh pula menulis
alquran dengan tanpa menyentuhnya,walaupun bagi orang kafir zimmy.
Boleh menyentuh
buku tafsir,fikih,dll.walaupun disana ada ayat-ayat alquran karena nabi SAW
mengirim surat kepada Kaishar yang di dalamnya tertulis dari alquran.(HR
Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas)
Jika orang yang berhadas ini
beralasan karena tidak ada air,maka ia harus bertayammum ketika berada
menyentuh alquran.terlarang bagi orang kafir (zimmy atau harbi) untuk
menyentuh membawa dan memiliki Alquran.Dilarang juga bagi umat islam memberika
alquran kepada orang kafir.Haram hukumnya menjual alquran walaupun kepada orang Islam.Haram bersandar pada
alqura atau buku-buku agama yang ada
ayat-ayat alquran padanya.Makruh bersandar pada buku0buku agama yang tidak ada
ayat-ayat alquran padanya.
Tidak boleh bepergian dengan alquran
ke Negara yang menantang Islam.Rasul.Saw bersabda :
لاَ
تُسَافِرُوا بِالْقُرْآنِ إِلىَ أَرْضِ الْعَدْوِ مُخَافَةً أَنْ تَنَالَهُ أَيْدِيْهِمْ
“Janganlah kamu bepergian ke tempat mesuh denagn membawa
alquran,karena ditakutkan tangan mereka kana menyentuhnya”.)HR.Muslim dari Ibnu
Umar).Hal ini,kemungkinan pada waktu awal islam.Sedangkan sekarang,Alquran
tersebar ke seluruh pelosok dunia.
II.Syarat Menyentuh Alquran
A.Madzhab Hanafi
Syarat Boleh
menyentuh dan menulis seluruh atau bagian Alquran adalah :
1.
Keadaan
yang darurat.Apabila ia Khawatir Alquran akan tenggelam atau terbakar,maka boleh menyentuhnya.
2.
Ketika Alquran
terletak di tempat yang terpisah dari Alquran tersebut seperti
kantongan,kulit,kertas,dan sejenisya,maka boleh ia menyentuh dan membawanya.
3.
Bagi
yang belum baligh boleh menyentuh Alquran ketika ingin mempelajarinya.Namun
tidak boleh menyentuh alquran bagi orang yang sudah baligh,walaupun dalam
proses belajar mengajar.
`` 4.
Orang Islam.Tidak halal bagi seorang muslim membiarkan orang kafir
menyentuh
Alquran. Muhammad membolehkan bagi
orang kafir menyentuh ALquran
Apabila Alquarn dibolehi bagi orang kafir untuk
menjaga/menghafal Alquran.
Jika
menyalahi tanpa syarat ini maka tidak boleh bagi yang tidak berwudhu untuk
menyentuh Alquran ,membaca alquran tanpa menyentuhnya,namun dianjurkan berwudhu
sebelum membacanya.HARAM membaca Alquran bagi orang yang berjunub dan Haid.Bagi
Orang yang berhadas kecil,makruh menyentuh buku-buku tafsir Alquran.Namun
Buku-Buku yang lain seperti Fikih,Hadis,dll.Boleh menyentuhnya tanpa wudhu.
B.Madzhab Maliki
Orang yang
berhadas kecil boleh menyentuh seluruh alquran atau sebagiannya dengan syarat :
1.Tertulis dengan aksara selain
arab.jika tertulis aksara Arab,Aksara Kafi,atau
Maghribi,tidak boleh menyentuhnya dalam
kondisi apapun.
2.Ayat
alquran yang tertulis di mata uang,karena hal yang seperti ini sulit dihindari
3.Boleh membawa alquran tanpa Wudhu jika menjadikan seluruhnya atau
sebagiannya sebagai Azimat.Sebagian Ulama dalam
Madzhab Maliki mengatakan Boleh jika sebagian Alquran,kalau seluruh Alquran terlarang.Dan dalam hal ini ada 2
Syarat :
·
Orang
yang membawanya Muslim
·
Alquran
harus tertutup terhindar kotoran.
4.Membawa
Alquran dalam proses belajar dan mengajar.Boleh menyentuh Alquran Dalam proses belajar mengajar dengan tanpa
wudhu,orang dewasa atau anak-anak.Bahkan bagi wanita haid.
Selain kondisi
empat ini,tidak boleh orang yang tidak berwudhu membawa alquran.
NB
: ’Azimat : Jimat
C.Madzhab Syafi’i
Bagi orang yang berhadas kecil ada
beberapa syarat,boleh menyentuh dan membawa Alquran adalah :
1. Membawa
Alquran sebagai ‘Azimat
2. Ayat
Alquran tertulis di mata uang
3. Aya
Alquran tertulis dalam buku-buku agama.Jika terleatk dalm buku tafsir dan
alqurannya lebih banyak dari tafsirnya,maka tidak boleh menyentuhnya tanpa
’wudhu.
4. Ayat
Alquran tertulis di kain sebagai hiasan,seperti kiswah
5. Menyentuh
Alquran dalam kondisi belajar
Jika menyalahi 5 Syarat
ini,Haram bagi orang yang tidak berwudhu menyentuh alquran,walaupun satu
ayat.Jika Alquran terletak dalam peti kecil,atau terletak di atas rehal,maka
orang yang berhadas kecil tidak boleh menyentuh peti dan rehal itu selama
alquran masih berada dalam peti atau di atas rehal tersebut.Jika alquran
terletak dal peti besar,atau kantong besar,tidak haram menyentuh tempat
tersebut.
D.Madzhab Hanbali
Syarat
boleh menyentuh dan membawa alquran bagi orang yang berhadas kecil adalah bahwa
alquran tersebut berada dalam
peti,kantongan,terbungkus kain atau kertas,atau dibawa bersamaan dengan
barang-barang yang lain.Boleh juga menjadikan Alquran sebagai ‘Azimat yang
terbungkus dari percah kain.Kemudian,berwudhu adalah syarat untuk menyentuh dan
membawa alquran,kecuali anak-anak yang belum baligh,namun dianjurkannya kepada
orang tua/walinya untuk memerintahkan anak tersebut,berwudhu terlebih dahulu
sebelum menyentuh dan membawa Alquran.
III.Kesimpulan
Sudah menjadi kesepakatan diantara
ulama –kecuali Daud Azh-Zhahiri – bahwa orang yang berhadas besar tidak boleh
menyentuh alquran.Tentang orang yang berhadas kecil,tidak ada satu pun dalil
yang tegas melarang untuk menyentuh alquran.Tetapi menurut mayoritas pakar Fikih
melarangnya.sedangkan Ibnu Abbas dan Madzhab Zaidiyah membolehkan untuk
menyentuh alquran.
Maksud ayat alquran (“ tidak
menyentuh (alquran) kecuali
hamba-hamba yang disucikan” QS.Al-Waqi’ah [56]:79),adalah Alquran yang
berada di Lauh Malfuzh).Sedangkan
maksud hamba-hamba yang disucikan adalah
para malaikat.Ayat ini penuh dengan kemungkinan,sama seperti hadis Rasullah SAW
:
لا
يَمُسُّ الْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرٌ
Artinya : “Tidak
menyentuh alquran kecuali orang yang suci”
Orang
yang suci disini adalah orang Islam,suci dari hadas besar dan kecil,serta tidak
ada najis di badannya.
Menurut mayoritas ulama –kecuali
Madzhab Maliki -,boleh menulis seluruh alquran atau sebgaiannya,walaupun tidak
denagn maksud mengajar dan mempelajarinya,dengan syarat membawanya dan
menyentuhnya.Kalau mereka membawa dan menyentuhnya,maka jatuh pada perbuatan
haram.
Ulama Maliki mengharamkan bagi orang
yang berhadas menulis,membawa dan menyentuh ALquran.Menurut mayoritas
ulama,kecuali Hanbali,boleh bagi anak-anak menulis dan menyentuh Alqurandengan
maksud mengajar dan belajar,karena suatu keperluan mendesak,atau menghilangkan
kesusahan (masyaqqah)
Ulama Maliki membolehkan bagi wanita
haid dan nifas membaca,dan membawa,dan menyentuh Alquran unutk keperluan
pembelajaran.Mereka juga membolehkan wanita haid dan nifas membaca ayat-ayat
yang ringan,seperti ayat kursi,surat ikhlas,al-Falaq,An-Nas,ayat-ayat Ruqyah
dengan niat berharap kesembuhan berkat Alquran.
IV.Tafsir Surat Al-Waqi’ah Ayat
75-80
Allah SWT Berfirman
Ulama Tafsir berbeda
pendapat dalam memahami,مكنون كتاب
.Kitab yang terpelihara.Ada yang mengatakan bahwa kitab yang terpelihara itu
adalah Lauhul Mahfuzh. Makna kata مكنون
Adalah
tertutup dari mata,tidak bias disentuh kecuali oleh sebagian malaikat,seperti
jibri dan mikail.
Ada lagi yang mengatakan nahwa kitab
yang terpelihara itu adalah Alquran,dalam bentuk lembaran-lemabaran yang ada
bersama umat manusia.Ia terpelihara didada dan terttulis.Penafsiran ini
ditegaskanoleh ayat, مُكَرَّمَة صحفٍ في .dalam kitab-kitab yang
dimuliakakan(QS.’Abasa [80]: 13).Dari ini,makna مكنون adalah terpelihara dari perubahan dan distorsi.Allah SWT
berfirman
“Sesungguhnya
Kamilah yang menurunkan Alquran,dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya
(QS.Al-Hijr [15]:9)
Ulama tafsir berbeda pendapat
tentang kembalinya dhamir yang ada
pada kata يَمُسُّهُ لاَ
.tidak ada yang menyentuhnya,apakah
kembali pada الكريم قرآن
.Alquran yang mulia.atau pada
كتاب
مكنون .yang diartikan sebagai Lauhul Mahfuzh.Bagi yang mengatakan
kembali Dhamir tersebut pada
Alquran,maka maknanya menjadi “Tidak boleh menyentuh Alquran kecuali orang yang
suci dari hadas besar dan kecil”.Penafian (tidak) di sana berarti tidak layak,sebagaimana
allah berfirman :
Artinya : “Laki-Laki yang berzina tidak pantas menikah
kecuali dengan perempuan
Yang
berzina.(QS.An-Nur [24]:3)
Orang yang mengatakan dhamir itu kembali pada Lauhul Mahfuzh,menafsirkan kataن,الَمُطَّهَّرُو
,hamba-hamba yang disucikan,sebagai
malaikatArgumen mereka adalah Firman Allah swt :
“Di
dalam kitab-kitab yang dimuliakan,yang ditinggikan lagi disucikan,di tangan
para penulis (malaikat),yang mulia lagi berbakti.”(QS.’Abasa [80]:13-16).
Ayat ini mirip dengan surat Al-Waqi’ah
di atas,jadi yang dimaksud dalah para malaikat.
(Al-Alusi,Fakh
Ar-Razi,dan Al-Qurthubi).
Alquran adalah kitab yang
disucikan,wajib hukumnya dimuliakan dan dihormati,di antara pengagungan dan
pemuliaan tersebut adalah bersuci ketika menyentuhnya.Hampir saja pakar fikih
sepakat bahwa tidak boleh menyentuh Alquran dalam keadaan berhadas.Kalau pun
ada yang membolehkannya,hanya dikarenakan hal yang darurat,seperti menuntut
ilmu.Orang yang berhadas,junub,haid,nifas haram menyentuh Alquran,karena mereka
tidak suci.
Ibnu Taimiyyah melihat ayat di atas
sebagai pelarangan menyentuh alquran bagi yang tidak suci dari perspektif
isyarat yang sangat lembut dan halus.Ayat di atas menerangkan bahwa Alquarn
yang berada di Lauhul Mahfuzh hanya
dapat disentuh oleh malaikat/hamba-hamba yang disucikan,begitu pula hendaknya
Alquran yang berada di bumi,juga hanya dapt disentuh oleh orang-orang telah
suci dari hadas besar dan kecil,demikian Ibnu Taimiyyah.
Bahan Bacaan :
Prof.Dr.Wahbah
Azzuhaily,Al-Fiqh Al-Islamiy wa Adillatuhu
Syekh
Abdurrahman Aljaziri,Kutub Al-Fiqh
Madzahibul Arba’ah
As-syaikh
Muhammad Ali Ash-shabuni,Rawa’i al-Bayan
Tafsir Ayat al-Ahkam min al-Qur’an